Jumat, 18 Maret 2011

Williams %R

Overview
Biasa digunakan bukan saja pada pasar uang tetapi juga dapat digunakan pada pasar saham atau komoditi ( analisa teknikal dapat diterapkan pada berbagai jenis pasar karena tidak terikat dengan jenis produk).

Bentuk dasar dari Williams %R adalah sebagai berikut:

Williams_R_iii.JPG

Dengan N adalah periode yang dikehendaki untuk perhitungan (default adalah 14).

Jika merujuk rumus diatas, maka dapat disimpulkan Williams %R tergolong sebagai indikator Oscillator. Williams %R (biasa juga disebut Williams R – tanpa “%”) hanya bergerak pada rentangnya yang terbatas yaitu -100 hingga 0. Berbeda dengan RSI yang di plot pada kisaran 0 ke 100. Namun selain perbedaan rentang pergerakannya, cara membacanya kurang lebih sama dengan indikator-indikator oscillator lainnya.Interpretasi Williams %R

Interpretasi Williams R

Seperti telah disinggung diatas, Williams R adalah indikator untuk mengetahui area jenuh beli dan jenuh jual dari mata uang. Suatu harga dikatakan memasuki area jenuh beli apabila pergerakannya mengalami kenaikan dan telah sampai pada area puncak sehingga tidak memungkinkan mengalami kenaikan lebih lanjut. Pada area ini buyers tidak mungkin lagi melakukan aksi pembelian karena mata uang telah terlalu mahal untuk dibeli. Dengan demikian sebuah mata uang yang mengalami kenaikan dan memasuki area jenuh belinya maka dalam mata uang tersebut akan berhenti naik dan akan segera mengalami koreksi/ penurunan kembali ke titik normalnya.


Hal yang sama juga berlaku dalam konsep jenuh jual. Bedanya disini adalah jenuh jual artinya harga mata uang telah terlalu murah sehingga penjual tidak mungkin lagi menjual mata uang yang dimilikinya karena harganya terlalu murah untuk dijual. Dengan demikian sebuah mata uang yang sedang mengalami penurunan dan kemudian memasuki area jenuh jualnya maka tidak lama lagi nilai tukar mata uang tersebut akan segera berhenti turun dan akan kembali mengalami kenaikan.

Area jenuh beli dan jenuh jual inilah yang diukur oleh Williams R. Caranya adalah dengan membandinkan waktu penutupan terakhir dengan harga tertinggi dikurangi harga terrendah pada periode yang diinginkan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Williams_R_i.jpg


























Nah pertanyaan berikutnya adalah dimanakah area jenuh beli dan jenuh jual menurut Williams R

Apabila Anda pernah mempelajari indikator jenuh beli-jenuh jual lainnya seperti RSI, maka kami rasa Williams R tidaklah sulit untuk Anda interpretasikan. Pembacaan Williams R sama persis dengan RSI. Bedanya adalah Williams R berada pada rentang 0 hingga -100.

Bila Williams R merujuk angka -20 keatas (artinya 0 sampai -20) merupakan area jenuh beli dan sebaliknya -80 kebawah (-80 sampai -100) merupakan area jenuh jual. Area diantara kedua batas tersebut (-20 sampai -80) merupakan titik netral dimana harga masih memiliki kemungkinan untuk naik atau turun lebih lanjut. Titik tengah Williams R adalah -50.

Nah, mirip dengan RSI bukan?

Sekarang perhatikan gambar berikut dengan seksama:

Williams_R_ii.JPG

Dengan memperhatikan gambar diatas rasanya lebih dari cukup untuk membawa pengertian penggunaan indikator satu ini. Ada baiknya Anda membaca RSI terlebih dahulu untuk memperdalam penggunaan indikator yang bersifat oscillator seperti Williams R ini.

Kelebihan dan Kekurangan
Nah kita sampai pada bagian kelebihan dan kekurangan dari Williams R. Seperti pada indikator oscillator lainnya, Williams R memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama.

Kelebihan:

* Mudah dalam pembacaan

* Relatif lebih akurat dibandingkan RSI dikarenakan memang penciptaannya untuk menyempurnakan RSI.
* Dapat memprediksi pergerakan harga lebih cepat dibandingkan indikator yang bersifat trend (trend indicator)



Kekurangan:

* Seringkali menimbulkan false signal dikarenakan sifatnya yang terlalu sensitif (ditandai dengan kurva indikator yang terlihat keriting). Untuk itu disarankan untuk memperbesar periode Williams R menjadi 20 (default 14) atau menambahkan Moving Average pada Williams R.
* Williams R memiliki rentang yang terbatas. Adakalanya harga bergerak dalam kondisi yang sangat Bullish atau sangat Bearish. Dalam keadaan demikian Williams R tidak dapat lagi memberikan sinyal Open Buy dan Open Sell dikarenakan harga bergerak dalam satu arah dalam rentang yang lama. Untuk itu memang disarankan untuk menggunakan indikator trend untuk menjadi tandem Williams R seperti MACD atau MA.


Perlu dicatat disini bahwa rentang -20 dan -80 bukanlah rentang yang mutlak dalam penggunaan Williams R. Beberapa trader menggunakan batasan seperti -10 dan -90 untuk menjadi batas jenuh beli dan jenuh jualnya sama seperti RSI.

Nah kami rasa cukup sampai disini ulasan singkat mengenai Williams R. Kami persilakan Anda untuk mencoba indikator ini dalam demo trading yang telah disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar