Kamis, 03 Maret 2011

Happy New Year Traders!!
Semoga di tahun 2011 ini, trading kita akan menjadi lebih baik. Nah, mumpung masih awal tahun, semoga tulisan saya berikut ini cocok untuk anda. Mari kita mulai :)
Pembahasan kita kali ini akan saya awali dengan sebuah pertanyaan. “Berapakah kemungkinan besok akan turun hujan?” Jawaban anda tentunya bisa ya bisa tidak. Artinya kemungkinan besok akan turun hujan adalah sebesar 50%. Tapi hal ini berbeda apabila anda tahu bahwa bulan ini adalah bulan Januari, yang adalah termasuk dalam kategori bulan musim hujan. Maka kemungkinan besok turun hujan tentunya menjadi bertambah, katakanlah menjadi 75%.
faktor musim dan pengaruhnya ke forex market Analogi diatas tentunya cocok dengan keseharian para trader dalam menganalisa. Trader berusaha untuk menganalisa kemana arah market bergerak dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental, ataupun mengkombinasikan keduanya.
Namun yang menarik dari analogi diatas, ternyata di dunia trading ada juga faktor “musim”.
Menarik bukan? mari kita lanjutkan bahasan kita :)
Konsep musim ini dikenal sebagai “seasonality” yang artinya adalah faktor musiman. Pertama dikenalkan pada tahun 1942 oleh Robert A Haugen dan Josef Lakonishok melalui bukunya yang berjudul “The Incredible January Effect: The Stock Market’s Unsolved Mysteries”. Keduanya tertarik dengan suatu fenomena yang bernama “January Effect”. Fenomena “January Effect” ini adalah, performa saham biasanya akan membaik pada hari terakhir bulan December sampai dengan hari trading ke 15 pada bulan January. Nah, ternyata penyebabnya adalah, perusahaan-perusahaan akan melakukan “window-dressing” agar sahamnya terlihat bagus menjelang penutupan pembukuan mereka di akhir tahun.
Seasonality atau faktor musiman adalah suatu pola kecenderungan harga yang bergerak ke suatu arah tertentu dan hanya terjadi pada suatu saat tertentu di dalam suatu kalender satu tahun. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam pasar saham, namun forex market pun juga mengalaminya. Ada beberapa faktor musiman sepanjang tahun yang terjadi di dalam forex market.
Ok, mari kita bahas satu persatu detailnya mulai dari bulan January :)
Disclaimer :
Materi ini adalah sebagai bahan referensi, dan tidak dianjurkan menggunakannya sebagai acuan untuk melakukan open posisi trading.

Faktor Musiman di Bulan January

Berdasarkan data pergerakan mata uang dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, dilakukan studi riset untuk mengamati pergerakan harga mata uang dari awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Januari. Hasilnya, ditemukan kecenderungan kuat untuk pair mata uang EUR/USD dan USD/CHF.

Performa EUR/USD di bulan Januari 1997 – 2007

eur/usd di bulan januari
Seperti yang terlihat di gambar diatas, US dollar cenderung naik terhadap Euro 9 kali dari total data 11 tahun terakhir pada bulan Januari. Meskipun tidak selalu naik 100%, namun dari data diatas, 81,8 % hal ini terjadi setiap tahunnya pada pair mata uang EUR/USD. Tentu saja dari hasil statistik data ini akan membantu para trader untuk lebih fokus dalam menentukan strategi trading mereka.
Kita juga akan melihat bahwa kasus yang hampir sama terjadi juga pada pair mata uang USD/CHF. Pada gambar di bawah ini, anda bisa lihat bahwa US dollar juga mengalami kenaikan pada bukan January terhadap mata uang Swiss Franc selama 9 kali dari total data 11 tahun terakhir.
Performa USD/CHF pada bulan Januari 1997 – 2007

usd/chf di bulan januari
Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/JPY pada bulan Januari, namun prosentasenya lebih kecil sedikit daripada yang terjadi di EUR/USD dan USD/CHF.
Performa USD/JPY di bulan January 1997 – 2007

usd/jpy di bulan januari
Seperti yang anda lihat dari gambar diatas, US dollar mengalami kenaikan 8 kali pada rentang waktu 11 tahun. Alasan kenapa USD/JPY lebih sedikit dipengaruhi oleh faktor musiman di bulan Januari ini adalah karena Jepang mempunyai kebijakan fiskal yang berbeda dari Amerika Serikat. Penutupan tahun fiskal di Jepang adalah di bulan Maret, yang artinya window dressing lebih sedikit terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang di bulan Januari.
Disamping pair mata uang EUR/USD, USD/CHF, dan USD/JPY, sepertinya tidak ada lagi pengaruh faktor musiman yang secara dominan terjadi di bulan January pada major currency lain. Sebagai contoh, dalam rentang waktu 11 tahun terserbut, US dollar memang mengalami kenaikan terhadap Poundsterling, Australian dollar, dan Canadian dollar, namun hanya terjadi selama 6 kali, yang artinya probabilitasnya hanya sebesar 54%. Dengan prosentasi ini, maka hal ini tidaklah cukup signifikan untuk dijadikan contoh yang valid dalam menganalisa pengaruh faktor musiman ini.
Ok, sampai disini dulu. Minggu depan saya akan membahas pengaruh faktor musiman ini pada bulan July dan Agustus.
Sangat unik bukan? bagaimana pendapat anda mengenai hal ini? Saya tunggu komentar anda :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar