Kamis, 03 Maret 2011

Overbought dan Oversold pada indikator MACD

MACD diciptakan oleh Gerald Appel, indikator ini terdiri MACD histogram dan garis MACD sendiri. Secara umum MACD terbagi menjadi tiga bagian, yaitu triger line, center line dan MACD line.
MACD dapat digunakan untuk menentukan momentum yang dinilai lemah atau yang kuat, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi overbought / oversold pada pasar yang dapat memicu peralihan trend

Overbought dan Oversold pada MACD
Sederhana formulasi dari MACD, kita bukan saja dapat menentukan trend dalam jangka panjang dan pendek. Ada satu lagi sebagai tujuan MACD indikator overbought dan oversold. Meskipun jarang digunakan, ada baiknya kita tahu mereka juga. Anda mungkin seperti ini sebagai indikator menentukan overbought dan oversold daerah.
Jenuh atau overbought situasi seperti adanya indikasi bahwa pasar telah mengalami kejenuhan dalam membeli mata uang yang bersangkutan. Jika hal ini terjadi maka diperkirakan penurunan harga beberapa waktu kemudian. Begitu juga dengan oversold yang artinya kira-kira jenuh jual. Jika terdapat oversold tetapi diperkirakan akan ada harga ke titik dari perlawanan.
Catatan histogram bila naik lebih lanjut dan atas centerline (gari nol) maka harga cenderung naik dan sebaliknya ketika histogram bergerak turun dan area negatif, harga juga ikut dipindahkan ke bawah. Di bawah garis centerline (area minus) merupakan wilayah yang disebut oversold area dan diatas centerline (area positif) merupakan wilayah overbought. Penurunan harga terjadi pada saat histogram (nah disinilah kegunaan histogram) meninggalkan area yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar