Jumat, 18 Maret 2011

Commodity Channel Index

Commodity Channel Index atau lebih sering disebut dengan CCI, pertama kali diperkenalkan oleh Donald Lambert pada sebuah artikel yang dipublikasikan pada tahun 1980. Lambert pada dasarnya adalah trader komoditi.

Pada awalnya indikator ini digunakan untuk mengetahui daerah jenuh beli dan jenuh jual pada pasar komoditi. Namun seiring berkembangnya waktu, indikator ini pun dipergunakan pada pasar finansial lainnya, termasuk forex.

FORMULA :
formula.gif


TP = (High + Low + Close) / 3
D = TP – SMA(TP,N)
SMA = Simple Moving Average
N = Periode

Tidak semua platform menyediakan indikator CCI. Meta Trader 4 merupakan salah satu platform yang menyediakan indikator ini

cci2.gif
Gambar 1 Tampilan CCI & Grafik EUR/USD

Grafik di sebelah bawah merupakan grafik CCI. Seperti kita lihat bersama, pada indikator CCI terdapat 3 area, yaitu:

1. DAERAH JENUH BELI (di atas 100)
Pada saat grafik berada di daerah jenuh beli (di atas 100) merupakan saat yang tepat untuk melakukan aksi SELL / JUAL. Hal ini didasarkan karena harga tersebut tidak akan bergerak lebih tinggi lagi. Sehingga pergerakan harga akan lebih pasti, yaitu bergerak ke bawah.

2. DAERAH JENUH JUAL (di bawah -100)
Pada saat grafik berada di daerah jenuh jual (di bawah -100) merupakan saat yang tepat untuk melakukan aksi BUY / BELI. Hal ini didasarkan karena harga tersebut tidak akan bergerak lebih rendah lagi. Sehingga pergerakan harga akan lebih pasti, yaitu bergerak ke atas.

3. DAERAH TENGAH (di antara 100 dan -100).
Daerah tengah merupakan waktu yang TIDAK TEPAT untuk melakukan buka posisi. Hal ini dikarenakan karena kita akan lebih sulit memprediksi harga akan NAIK atau TURUN.

Stochastic Oscillator, RSI, dan CCI?
3 poin di atas merupakan keyword dari cara penggunaan CCI pada saat Anda bertrading. Namun, pertanyaannya sekarang apa yang membedakan antara Stochastic Oscillator, RSI, dan CCI. Seperti yang kita ketahui ketiga indikator ini memiliki fungsi yang sama, yaitu menentukan batas daerah jenuh jual dan jenuh beli. Walaupun terkadang, dalam penggunaannya RSI, CCI, dan Stochastic Oscillator tidak selalu sejalan. Maksudnya adalah ada waktu dimana RSI bisa saja berada pada daerah normal (bukan jenuh beli dan jenuh jual) tetapi CCI memberi sinyal harga sedang berada di daerah jenuh beli. Dari segi fungsi dan penggunaan, RSI, CCI, dan Stochastic Oscillator tidak ada perbedaan. Hanya saja yang selama ini lebih dikenal adalah RSI dan Stochastic Oscillator.

Kelemahan CCI?
Seperti terlihat di DAERAH TENGAH yang ditandai dengan bulatan berwarna biru. Nah, apa yang terjadi? Ternyata setelah harga naik sedikit saja dari daerah jenuh jual ke daerah tengah, harga kembali turun ke daerah jenuh jual. Hal ini mengisyaratkan bahwa indikator ini juga tidak memberikan kepastian 100%.

Belajarforex says:
Untuk dapat menghasilkan sistem trading yang maksimum, kami sarankan untuk menggunakan minimal 2 indikator yang berfungsi untuk mendeteksi daerah jenuh beli dan jenuh jual. Misalkan CCI dan Stocastic Oscilator. Lalu kita mengambil tindakan OPEN BUY pada saat kedua indikator tersebut berada di daerah JENUH JUAL. Lalu kita mengambil tindakan OPEN SELL pada saat kedua indikator tersebut berada di daerah JENUH BELI. Apabila kedua indakator tersebut saling berlawanan dalam memberi sinyal, sebaiknya Anda wait and see saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar