Selasa, 08 Maret 2011

tukeran

Tukeran Link Yuk

Halo rekan blogger's..yang masih semangat berbagi sama rekan2 lewat blognya. Kata pakar SEO sih kalau mau PageRank (PR) baik, SEOnya bagus, maka harus membangun silaturahmi antar pengguna blog, pake kata kunci atau niche apa saja yang penting adalah mau melakukannya...dan saat ini tidak ada syarat khusus untuk penukaran link, isi blog gak nyambung boleh juga seperti blog ini asalkan ada artikel dan pengunjung blog anda senang disana.

Ayo.. bagi yang sudah buat blog tanamkan backlink sebanyak banyaknya boleh dengan cara berkomentar atau tukaran link karna inilah jalan pintas untuk mendapatkan PageRank (PR) di mata paman Google. Cara penukaran link gampang saja seperti blogger lainnya, copy link blog saya dibawah ini:
Judul : Tips, Trik Forex & Free Download
URL : http://www.mamad.tk/

silahkan tinggalkan coment bagi yang undah mencatumkan link saya di blognya.. saya pasti akan memasang link anda di blog saya...

Salam sukses

Kamis, 07 Oktober 2010

Long Term Sistem

Salam sukses para trader semua...
Pada kesempata kali ini, saya akan mencoba share sistem trading jangka panjang (long term sisitem) yang saya gunakan.. Langsung aja ya.. yuk kita siapakan perangkat-perangkat yang digunakan
1. TF 4H
2. EMA 5
3. EMA 15
4. EMA 50
5. MACD (5, 13, 1)
6. Momentum (10)

Cara kerjanya gampang
BUY : Lakukan Entry buy pertama saat EMA 5 melintasi EMA 50 keatas. Bila EMA 15 ikut melintasi Ema 50 dan MACD bar nya dalam posisi Naik ini merupakan Sinyal Bullish yang sangat kuat (98%) silahkan lakukan entry but tp 100 -150 pips....

SELL : Kebalikan dari BUY

Coba Lihat gambar dibawah ini

Maaf kalo gambarnya kurang jelas.... (silahkan klik gambar ini untuk dapat melihatnya lebih jelas)

Dari gambar diatas, Apabila EMA 5 dan diikuti EMA 15 melintasi EMA 50 dari bawah, dan kondisi MACD bar nya dalam posisi naik berarti kita mendapatkan sinyal Bullish yang sangat kuat.. Silahkan lakukan entry buy... dan Apa bila EMA 5 diikuti EMA 15 kembali melintasi EMA 50 dari atas berarti kita telah di berikan sinyal Bearish yang juga kuat.. silahkan lakukan entry sell.. TP sesuai dengan keinginan anda.. heheheh

coba lihat lagi gambar ini



ini adalah gambar trading saya. saya telah melakukan entry buy yang cukup lama (12 September 2010) dan blum saya close sampai saat ini (7 Oktober 2010) .... silahkan hitung berapa profit yang saya dapatkan.....

Salam sukses untuk anda.....

Minggu, 03 Oktober 2010

Scalping yuk

Bosenkan klo market lagi sideways??? tapi jangan frustasi, mari kita mengambil keuntungan dari pasar yang bergeraknya cuma bolak balik doang.. hehehe.. namaya metode scalping...

Metode ini saya gunakan untuk mengumpulkan 10-20 pips Per Open Posisi nya....
Langsung aja ya,, gini caranya :

Indikator yang digunakan
1. SMA 200
2. Parabolic SAR dan,
3. W%R
TF nya 15 M aja.

Perhatikan gambar dibawah ini



cara kerjanya gampang kok :
Lakukan entry sell pada saat harga berada diatas SMA 200, Parabolic SAR berada di atas Candel dan W%R berada di area sell..
sebaliknya, Lakukan entry buy saat harga berada dibawah SMA 200, Parabolic SAR berada dibawah Candel dan W%R berada di area Buy...

gampang bukan??.. selamat mencoba ya.
Kalo anda suka dengan artikel ini jangan lupa tinggalkan komentar...
Salam Sukses...

Dasar Analisa Tekhnikal

Pendahuluan : Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal apa yang disebut dengan perdagangan. Perdagangan yang dimaksud adalah perdagangan real, yang terjadi dalam market real (pasar, bank, dan tempat lainnya) dalam kehidupan sehari-hari, dimana terjadi pertukaran antara uang dan barang, dengan komoditi yang diperdagangkan adalah barang nyata. Dengan berkembangnya zaman, mulailah dikenal juga adanya SPA (Sistem Perdagangan Alternatif), dimana perdagangan tidak lagi terjadi proses pertukaran uang dan barang, tetapi yang diperdagangkan adalah spot. Untuk di Indonesia, yang termasuk dalam SPA adalah instrument mata uang (forex), stock indices, dan komodity. Untuk seorang investor, SPA digunakan sebagai hedging (lindung nilai) dari komodity real.

Pergerakan Harga
Waktu kita masih duduk di bangku SLTP, kita pernah belajar ekonomi. Teman-teman pasti ingat dengan apa itu "hukum ekonomi" bukan? Ya, hukum ekonomi adalah mengenai supply and demand (permintaan dan penawaran). Saya beri contoh : (untuk sekedar ilustrasi, kita kembali ke bangku SMP)...;=)
Kasus 1 : Di sebuah kota, jumlah produsen barang X jumlahnya banyak, sehingga semakin banyak beredar di pasaran, maka konsumen akan semakin mudah mendapatkan barang, sehingga harga akan semakin murah produk X tersebut.
Kasus 2 : Di sebuah kota, produsen barang X hanya ada 1, sedangkan kebutuhan akan barang X sangat tinggi, sehingga konsumen kesulitan mendapatkan barang X tersebut. Sehingga harga barang X semakin tinggi.
Dengan demikian jelas sudah apa yang disebut dengan hukum permintaan dan penawaran bukan?

Dalam pasar modal (saham) terjadi perdagangan sejumlah saham (volume) dengan sistem perdagangan yang berlaku di lantai bursa. Semakin banyak investor yang meminati saham tertentu, dan jumlah capital yang bermain di dalam nya makin besar, maka harga saham akan semakin bergerak naik. Demikian juga apa yang terjadi dalam pasar uang (forex). Dalam forex, komoditi yang diperdagangkan adalah perbedaan nilai tukar mata uang negara tertentu dengan negara lain. Saya berikan contoh mata uang EUR/IDR (nilai tukar EURO terhadap Rupiah). Anggaplah semua orang dengan capital besar maupun kecil di Indonesia membeli EURO yang tersedia di bank lokal Indonesia, bisa dipastikan harga EURO akan melonjak terhadap Rupiah tercinta. Begitupun apabila para di Big Boys menukarkan EURO dalam jumlah banyak ke Rupiah, maka bisa dipastikan harga EURO akan turun terhadap rupiah.
nah,pergerakan harga akan selalu terjadi selama proses perdagangan terjadi di seluruh dunia selama 24 jam (ketika belahan dunia ini siang, di belahan dunia lain akan malam), idealnya adalah 5 hari dalam 1 minggu.

Market maker
Pergerakan harga adalah representasi semua kejadian yang ada di market. Jadi, harga bergerak bukan tanpa alasan, tetapi memang ada market maker. Siapakah mereka?
1. Pemerintah
2. Perusahaan
3. Institusi keuangan, baik bank ataupun bukan bank
4. Masyarakat
5. Pelaku bisnis

Grafik
Apabila kita melakukan proses record terhadap pergerakan harga yang terjadi selama kurun waktu tertentu, lalu kita plot dalam grafik (sederhana), maka akan tampak kecenderungan (trend) pergerakan harga ke arah mana. Pada zaman dulu, sebelum berkembang adanya teknologi computer, IT dan internet, para trader menggunakan gambar manual untuk melakukan analisa pergerakan harga. Apabila digambarkan secara manual pergerakan harga pada kurun tertentu berdasarkan open-high-low-close (OHLC), maka akan muncul gambar menyerupai garis (bar) atau lilin (candlestick). Para trader di Jepang sudah menggunakan teknik candlestick patern sebagai acuan transaksi mereka, sehingga teknik candlestick patern dianggap teknik paling tua.

Teknikal analisis adalah sebuah analisis tentang pergerakan harga, baik itu mata uang ataupun saham, berdasarkan masa lampau. Dengan demikian, ada dasar pemikiran yang melandasi-nya :
1. Market Price Discount Everything : segala yang terjadi di market tercermin dalam pergerakan harga
2. Price Moves In Trend : pergerakan harga bergerak dalam pola tertentu, baik itu trend naik, trend turun, atau menyamping (sideways).
3. History Repeat It Self : melalui sebuah penelitian dan pengamatan, diambil kesimpulan bahwa perilaku para pelaku pasar di waktu yang lalu akan sama dengan yang akan terjadi sekarang.
Bila dalam fundamental analisis kita mencari tahu apa yang akan dibeli atau dijual, maka dengan teknikal analisis kita akan mencari tahu kapan akan membeli atau menjual.

Sepenggal Cerita
Ada 2 orang trader, yang satu fundamentalis, dan yang satu lagi teknikalis. Dua-duanya adalah orang yang extrimis, dan merasa pendekatan trading-nya lah yang paling benar. Si Fundamentalis menuding si teknikalis "membeli kucing dalam karung", alasannya karena si teknikalis tidak mempunyai dasar keputusan yang solid, sehingga tidak tahu apa yang dibelinya. Sebaliknya, si teknikalis menuding si fundamentalis adalah "investor terpaksa". Maksud si teknikalis adalah si fundamentalis tidak mengetahui timing yang tepat masuk pasar, akhirnya posisinya nyangkut, tapi si fundamentalis selalu mengelak dengan berkata "namanya juga investasi, ya harus long term minded...".
Nah, kira-kira tipe analisis mana yang paling baik?

Teknikal analisis sebenarnya sederhana, tetapi banyak yang membuatnya menjadi rumit. Dan untuk teknikal analisis berlaku hukum simple is beautifull. Ada banyak sekali indicator dalam teknikal analisis, dan dapat dijamin, semakin banyak indicator yang digunakan maka akan semakin membingungkan dan akhirnya kita tidak dapat membuat keputusan, karena antara indicator yang satu dengan yang lainnya memberikan sinyal yang bertolak belakang.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Tentukan Sinyal dengan Indikator MACD

Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD adalah bagian dari oscillator yang digunakan secara luas oleh kalangan trader dan investor. Dikembangkan oleh Gerald Appel, berdasarkan prinsip double cross MA.
MACD terdiri dari dua garis;
1. MACD Line, dihitung berdasarkan perbedaan dua garis Exponentially Smoothed Moving Average. Garis ini dalam grafik akan terlihat bergerak lebih cepat dibanding signal, sehingga terkadang disebut faster line.
2. MACD Signal, adalah periode tertentu (default 9) SMA dari MACD Line. Garis ini terkadang disebut sebagai slower line.
Penggunaan MACD
• Sinyal entry market pada dasarnya muncul begitu MACD Line dan Signal berpotongan.
• Perpotongan MACD Line ke atas MACD Signal, akan menghasilkan sinyal Buy. Dan perpotongan MACD Line ke bawah MACD Signal akan memunculkan sinyal Sell.
• MACD memiliki garis 0 (nol) sebagai area netral. Persepsi over bought atau over sold akan muncul pada saat kedua garis MACD bergerak terlalu jauh dari area 0. Dan setiap perpotongan keatas atau kebawah area 0 juga memunculkan sinyal entry.
Bearish Divergence terjadi pada saat MACD yang telah jauh berada di atas area 0 tidak membentuk puncak terbaru (lower high), sementara harga masih membentuk puncak baru (higher high).
Bullish Divergence muncul jika MACD telah berada jauh di bawah 0, dan tidak membentuk titik terendah baru (higher low), sementara harga masih memebentuk lower low.


Bagaimana?????

Salam Sukses....

Gunanakan SMA Untuk Open dan Close Posisi

Kali ini kita akan bahas mengenai bagaimana menggunakan Moving Average sebagai dasar untuk menentukan kapan kita sebaiknya masuk (open position) dan juga kapan kita sebaiknya keluar pasar (close position).

Mengapa Moving Average?
Yah, sebenarnya banyak sekali sih… dasar analisis yang bisa kita pakai untuk pedoman dalam bertrading. Moving Average hanya salah satu dari banyak sekali indikator yang biasa digunakan dalam analisis teknikal forex. Saya memilih Moving Average sebagai indikator pertama untuk kita bicarakan, karena indikator yang satu ini relatif sederhana dan mudah dipahami. Penggunaan atau bagaimana kita menterjemahkan Moving Average sebenarnya bisa jadi berbeda-beda antara satu trader dengan trader yang lain. Apa yang akan saya sampaikan ini hanyalah salah satu teknik memanfaatkan informasi yang kita dapat dari Moving Average


Sekarang, kita akan memilih periode yang kita gunakan. Pada dasarnya, kita bebas aja sih… menentukan periode berapapun yang kita gunakan. Dalam contoh analisis berikut, saya akan menggunakan chart dengan time frame (tf) per jam (hourly) dan periode Simple Moving Average (SMA) yang kita pakai kali ini adalah 4 dan 8.

Mari kita amati chart berikut:



chart di atas adalah chart untuk pair GBP/USD dengan time frame hourly. Saya memasang 2 SMA: SMA 4 saya beri warna merah, sedangkan SMA 8 saya beri warna biru.

Sekarang, perhatikan saat kedua SMA tersebut berpotongan

Apabila SMA 4 memotong SMA 8 dari bawah ke atas, seperti nampak pada titik 1, berarti nilai rata-rata 4 jam terakhir lebih besar dari pada nilai rata-rata 8 jam terakhir. Dengan kata lain, trend dalam 4 jam cenderung naik. Dalam kondisi seperti itu, sebaiknya kita melakukan open position: Buy pada titik tersebut (harga ditunjukkan dengan horizontal line sebesar 1.5619).

Pada saat SMA 4 memotong SMA 8 dari arah atas ke bawah, seperti nampak pada titik 2, berarti nilai rata-rata 4 jam terakhir lebih kecil dari nilai rata-rata 8 jam terakhir. Dengan kata lain, trend dalam 4 jam terakhir cenderung turun. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya kita close position Buy kita atau bisa juga kita open position: Sell (harga ditunjukkan dengan horizontal line sebesar 1.5690).

Posisi Sell bisa kita close saat SMA 4 kembali memotong SMA 3 dari bawah ke atas, seperti nampak pada titik 3. Atau, kita bisa kembali melakukan Open Position: Buy pada titik tersebut (harga ditunjukkan dengan horizontal line sebesar 1.5633).

Anda bisa mencoba sendiri pasangan SMA maupun time frame yang lebih sesuai dengan selera
Ada baiknya kita coba dan amati dahulu, untuk menemukan Moving Average yang akan kita jadikan patokan.

Memanfaatkan perpotongan antara 2 Moving Average seperti yang telah kita bicarakan di atas hanyalah salah satu contoh penggunaan Moving Average Smiley Banyak juga temen-temen trader yang menggunakan informasi dari Moving Average dengan cara yang berbeda. Semua tergantung cara kita mengintepretasikan dan memanfaatkan informasi yang kita dapat dari setiap indikator.


Ok, Suka dengan artikel ini silahkan tinggalkan komentar.
Salam sukses.

Parabolic SAR Untuk Tentukan Open Posisi dan Stop Loss

Sebelum kita membahas penggunaan indicator Parabolic SAR untuk menentukan Open Posisi dan menentukan Stop Lossnya alangkah baiknya kita mengetahui Sejarah dari Parabolic SAR. Sebagai Penghormatan kita terhadap orang yang telah membuat indicator ini.

Pada tahun 1978 Dalam bukunya “New Concepts in Technical Trading”, J Welles Wilder memperkenalkan Parabolic SAR (biasa disingkat penyebutannya hanya dengan SAR saja) bersama dengan RSI sebagai salah satu indikator utama dalam bertrading. SAR sendiri merupakan kependekan dari Stop And Reverse yang kurang lebih diartikan sebagai indikator penentu titik Stop Loss dalam trading. Dalam perkembangannya dikemudian hari, Parabolic SAR menjadi salah satu indikator efektif dalam menentukan kondisi market yang sedang trend (trending market) bersama dengan fasilitas yang bernama Trailing Distance yang banyak disediakan pada berbagai platform forex trading.

Jadi langsung aja ya.? Titik SAR selalu berada di arah yang berlawanan dengan pergerakan harga, jika harga sedang dalam trend naik, maka titik SAR akan berada di bawah dan sebaliknya jika harga bergerak turun maka titik SAR akan berada di atas Chart. Kegunaan dari Parabolic SAR sama persis dengan Moving Average atau trend indicator lainnya. Hanya saja Indicator Parabolic SAR diciptakan untuk mengeliminir kekurangan dari indicator MA yaitu sifatnya yang membentuk kurva sehingga sering terjadi mis interpretasi. Dengan Parabolic SAR yang berupa titik, trend naik atau turun menjadi terlihat kelihatan lebih pasti dan tidak lagi menimbulkan salah tafsir.

Pada SAR, ketika harga sedang dalam trend naik, maka titik SAR berada di bawah dari pergerakan harga. Dan sebaliknya ketika market sedang dalam trend turun maka titik SAR berada di atas dari pergerakan harga. Perhatikan Kedua gambar di bawah ini.
Down Trend
UP Trend

Sekarang terlihatkan di mana posisi SAR ketika Trend UP dan Trend Down. Kita Lanjut Lagi.

Sekarang Kita Menentukan kapan kita akan melakukan open posisi. Nah untuk itu akan saya bagi menjadi dua kondisi yaitu up trend dan down tren. Untuk keadaan sideways saya sarankan jangan menggunakan teknik ini.

UpTrend
Ketika Trend Naik Maka titik SAR akan berada di bawah Candle Stick. Di situlah kita akan melakukan Open Posisi Buy. Saran saya ketika Trend naik jangan mencoba melawan trend yang sedang terjadi dengan mengambil posisi Sell di khawatirkan harga akan kembali ke trend semula dank an membuat kita Loss Besar jika tidak memasang StopLoss.

* Ambil posisi Buy ketika titik SAR telah muncul, dan gunakanlah indicator lain untuk mengkonfirmasi sinyal tersebut. Kalau aku sih menggunakan Stochastic untuk mengkonfirmasi sinyal dari SAR. Jadi caranya seperti ini, Jika titk sar telah muncul di bawah chart dan indicator stochastic telah bersilangan dan mengarah keatas maka kita dapat mengambil posisi Buy.
* Parabolic SAR juga memiliki keistimewaan lain yaitu titik SAR tersebut dapat di jadikan area untuk memasang StopLoss. Jadi StopLoss di pasang di titik SAR pertama. Dan kita bisa menaikan stop los ketika harga terus naik untuk melindungi Profit. Atau kita bsa menggunakan trailing Stop.

Down Trend
Ketika Trend Turun Maka titik SAR akan berada di atas Candle Stick. Di situlah kita akan melakukan Open Posisi Sell. Saran saya ketika Trend Turun jangan mencoba melawan trend yang sedang terjadi dengan mengambil posisi Buy, di khawatirkan harga akan kembali ke trend semula dank an membuat kita Loss Besar jika tidak memasang StopLoss.

* Ambil posisi Sell ketika titik SAR telah muncul, dan gunakanlah indicator lain untuk mengkonfirmasi sinyal tersebut. Kalau aku sih menggunakan Stochastic untuk mengkonfirmasi sinyal dari SAR. Jadi caranya seperti ini, Jika titk sar telah muncul di atas chart dan indicator stochastic telah bersilangan dan mengarah kebawah maka kita dapat mengambil posisi Sell.
* Parabolic SAR juga memiliki keistimewaan lain yaitu titik SAR tersebut dapat di jadikan area untuk memasang StopLoss. Jadi StopLoss di pasang di titik SAR pertama. Dan kita bisa menurunkan area stop los ketika harga terus turun untuk melindungi Profit. Atau kita bsa menggunakan trailing Stop.

Bagaimana? dari sekian banyak indikator yang telah kita bahas di blog ini, silahkan anda tentukan sendiri mana yang paling cocok untuk anda gunakan, dan jangan lupa trend ada teman para trader dalam mendulang profit di bisnis forex. Ok jika anda senang dengan artikel atau blog ini, silahkan anda tinggalkan komentar..
Salam Sukses.
Artigos Relacionados:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar